Minggu, 22 Agustus 2010

Pre Proposal Skripsi

PENDAHULUAN

A.               Latar Belakang Masalah
Dewasa ini permasalahan globalisasi menjadi wacana dan perhatian khusus hampir dari seluruh lapisan masyarakat, baik di tingkat global, nasional, maupun lokal. Kondisi bangsa-bangsa yang ada di seluruh dunia ini berada di multi krisis, khususnya bangsa Indonesia yang yang dihadapkan dengan berbagai permasalah global, seperti masalah ekonomi, politik, budaya, sosial, agama, pertahanan dan keamanan. Namun dalam hal ini yang patut untuk mendapat sorotan penting adalah masalah krisis ekonomi global.
Masalah ekonomi merupakan masalah yang sangat sulit bagi setiap manusia, karena masalah ekonomi menyangkut pada hajat hidup orang banyak. Krisis ekonomi global tahun 2008 hingga tahun 2009 dimulai dari krisis finansial yang terjadi pada negara Amerika yang mempengaruhi negara-negara lain yang banyak menggunakan mata uang tersebut dalam berbagai kegiatan termasuk kegiatan ekspor-impor internasional. Salah satu dari Negara itu adalah Indonesia.
Negara Indonesia adalah Negara pertanian yang berarti bahwa 75% dari penduduknya mayoritas menggantungkan hidupnya dalam sektor pertanian. Dapat dikatakan bahwa sektor pertanian memegang peranan penting dalam sistem perekonomian masyarakat Indonesia. Mengingat pentingnya peranan pertanian dalam sistem perekonomian negara, maka pemerintah berusaha melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dengan berbagai kebijakan yang berorientasi pada pembangun pertanian.
Dalam hal ini kegiatan pengelolaan pertanian akan bergantung pada keadaan pasar global. Jika keadaan pasar tidak stabil maka akan terjadi fluktuasi yang berdampak terhadap pendapatan dan tingkat kesejahteraan petani. Tekanan krisis ekonomi global dirasakan oleh petani perkebunan di Indonesia, terutama karena memang produk perkebunan cenderung berorientasi ekspor-impor dan harganya tergantung pada pasar internasional. Fluktuasi harga yang cenderung menurun pada beberapa jenis komoditi pertanian seperti produk Kelapa Sawit, Karet, Coklat, Rotan dan lainnya merupakan permasalahan yang mengancam keberlangsungan hidup masyarakat petani.
Kelapa sawit adalah salah satu kegiatan pertanian yang berorientasi ekspor-impor. Kelapa sawit merupakan jenis tanaman perkebunan yang sangat dibutuhkan masyarakat sebagai salah satu kebutuhan pokok yang menghasilkan produksi seperti minyak goring, sabun dan sebagainya. Karena sifatnya yang penting bagi kebutuhan pokok, maka masyarakat memerlukan produksi Kelapa Sawit dalam jumlah yang besar agar kebutuhan mereka terhadap manfaat Kelapa Sawit dapat tercukupi. Perkebunan kelapa sawit dapat memberikan jumlah pendapatan yang tinggi bahkan lebih tinggi bagi masyarakat petani Kelapa Sawit tergantung luas perkebunan sawitnya. Keadaan ini yang menyebabkan sebagian masyarakat banyak mengalihkan pengelolaan pertaniannya untuk menanam Kelapa Sawit.
Perkebunan Kelapa Sawit yang juga merupakan jenis tanaman ekspor turut merasakan dampak dari krisis ekonomi global. Dampak langsung terhadap petani sawit atas krisis ekonomi global ini mengakibatkan permintaan minyak sawit dunia menurun, sehingga industry minyak Kelapa Sawit di Indonesia harus dikurangi untuk mengimbangi suplay atas permintaan minyak Kelapa Sawit yang menurun. Penurunan atas permintaan Kelapa Sawit mengakibatkan harga mnyak Kelapa Sawit turun karena daya beli dan permintaan cenderung berkurang, artinya perusahaan tidak mau membeli TBS ( Tandan Buah Segar ) dari petani Kelapa Sawit dengan harga tinggi. Untuk menjaga suplay, mereka cenderung mengutamakan TBS yang berasal dari kebun inti perusahaan mereka. Hal ini mengakibatkan harga TBS di tingkat petani mengalami penurunan yang sangat siknifikan.
Korban yang paling dirugikan adalah petani itu sendiri, padahal sebelumnya mereka bias sedikit menikmati manisnya harga minyak sawit. Berdasarkan laporan data harga ekspor dari kantor pemasaran bersama ( joint market office ) PT.Perkebunan Nusantara, harga komoditas ekspot sawit yang diupdate pada tgl 20 Oktober 2008 menunjukkan harga sawit pada titik terendah mencapai Rp.80/kg. Data ini di dapat dari laporan harga yang ada di beberapa daerah di Indonesia seperti: Provinsi Jambi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat.
Kasus serupa terjadi juga pada daerah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar bahwa harga Kelapa sawit mengalami penurunan yang sangat derastis seperti di daerah Petapahan Kecamatan Tapung, akibat anjloknya harga TBS ( Tandan Buah Segar ) kemaren, para petani sawit ini menjadi frustasi. Bahkan, banyak diantara petani sawit ini yang akhirnya menelantarkan kebunnya. Menurut Sekretaris Jendral Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia ( APKASINDO ), Asmar Arsyad, petani memang lebih rentan terimbas penurunan harga, sebab petani berada di posisi paling bawah pada mata rantai industry sawit.
Berdasarkan  latar belakang diatas saya akan melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Dampak Krisis Ekonomi Global Terhadap Pendapatan Petani Kelapa Sawit di Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar”.

B.                Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di kemukakan pada latar belakang di atas,maka dapat di rumuskan masalah permasalahan dampak yang  di timbulkan akibat krisis ekonomi global terhadap pendapatan petani kelapa sawit di Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar perlu di lihat dan di kaji:
  1. Bagaimanakah dampak yang di timbulkan akibat krisis ekonomi global terhadap petani kelapa sawit di Kecamatan Tapung.
  2. Berapakah biaya pendapatan dan efisiensi selama krisis ekonomi global di Kecamatan Tapung.
  3. Bagaimanakah produktifitas petani kelapan sawit pada saat krisi ekonomi global di Kecamatan Tapung.

C.               Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.      Untuk mengetahui dampak yang di timbulkan krisis ekonomi global dan bagaimana cara menanggulanginya.
2.      Untuk menganalsis biaya tetap dan biaya tidak tetap, pendapatan kotor dan pendapatan bersih, serta efisiensi pada saat krisis melanda di Kecamatan Tapung.
3.      Untuk menganalisis produktifitas petani kelapa sawit pada saat krisis di Kecamatan Tapung.




Penelitian ini di harapkan bermanfaat dalam memberikan informasi serta masukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu:
  1.     Bagi pengusaha dan petani, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha Kelapa Sawit dan damak-damak yang di timbulkan.
  2.      Bagi pemerintah penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mengusahakan usaha Kelapa Sawit dan untuk menetapkan pertimbangan dan kebijakan yang terkait dengan dampak krisis ekonomi global.
  3.      Bagi penulis dapat bermanfaat dalam hal mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari di fakultas pertanian program setudi agribisinis, khususnya mengenai dampak krisi ekonomi global.


1 komentar:

  1. LIGASUPER88 Pusat Games Taruhan Online TerBaik Dan Terpercaya !!!!!

    Promo Spesial :
    » New Member Sportsbook 30%
    » New Member Live Casino 30%
    » New Member Slot Online 50%
    » Cashback Sportsbook 10%
    » Rollingan Live Casino 1%
    » Rollingan Slot Online 1%

    Permainan Tersedia :
    » Sbobet Sportsbook
    » Sbobet Casino
    » Sbobet Toto Draw
    » Ibcbet/Maxbet
    » Sabung Ayam
    » Tembak Ikan
    » Slot Pragmatic Play
    » Slot Habanero
    » Slot Spadegaming
    » Slot Joker
    » Slot Microgaming
    » Slot Toptrend
    » WM Casino
    » Sexy Bacccarat
    » Ebet Casino

    Support Bank Ligasuper88 :
    BCA >MANDIRI >DANA >BNI >BRI > GO PAY > OVO > PANIN > ATM BERSAMA

    Daftar & Jutawan Sekarang Juga !
    Hubungi Kontak Kami Dibawah ini (Online 24 Jam Setiap Hari) :

    » Whatsaap 1 : +85561375501
    » Whatsaap 2 : 081315849567
    » Line : Ligasuper88
    » Link : www.ligasuper88.com

    BalasHapus