Minggu, 22 Agustus 2010

Laporan Perlintan Faperta UIR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kahadirat sang khaliq, Allah SWT atas limpahan rahmat dan ridho – Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum Dasar-Dasar Perlintan tentang Tanaman Cabe dan Jagung (Zea mays)  tepat pada waktunya.

Penulis menyadari tidak ada kesempurnaan di dalam hidup manusia sehingga kekhilafan adalah sesuatu yanag dapat di maklumi dalam sisi kehidupan manusia. Dengan segala kekurangan baik dalam pelaksanaan praktikum penulisan dan isi dari laporan praktikum ini penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut.

Selain itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini tidak akan selesai dan terwujud tanpa ada bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada : 

1.      Ir.Sulhaswardi,MP selaku dosen pengasuh mata kuliah Dasar – Dasar Perlintan.
2.      Kakanda Surya Esa Putra yang telah banyak berjasa dalam mengarahkan kami pada proses pembelajaran Dasar – Dasar Perlintan.
3.      Teman – teman yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan praktikum dan memberikan masukan dalam pembuatan laporan praktikum ini.

                                                                                                                                                                   Pekanbaru, Juni 2009

                                                                                                                                                                                                                                                                        Penulis

PRAKTIKUM I
CABE
I.PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Cabe termasuk termasuk tanaman semusim (annual) berbentuk perdu, berdiri tegak dengan batang berkayu, dan memiliki banyak cabang.Tinggi tanaman dewasa antara 65-120 cm.Lebar tajuk tanaman 50-90 cm. dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Plantarum), cabai tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta).Bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Lembaga pada cabai terdiri dari dua daun lembaga sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae).Hiasan bunganya termasuk lengkap, yaitu terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu sehingga digolongkan dalam sub-klas Sympetalae.
Secara lengkap cabai diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom :Plantarum
Divisi      :Spermatophyta
Subdivisi:Angiospermae
Klas        :Dicotyledoneae
Subklas  :Sympetalae
Ordo      :Tubiflorae (Solanales)
Famili    :Solanaceae
Genus    :Capsicum
Spesies  :Capsicum annum L

B.     Anatomi Cabe

1.Akar
Perakaran tanaman cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar lateral (sekunder).Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (akar tersier).Panjang akar primer berkisar 35-50 cm.Akar lateral menyebar sekitar 35-45 cm.

2.Batang
Batang utama cabai  tegak lurus dan kokoh, tinggi sekitar 30-37,5 cm, dan diameter batang antara 1,5-3,0 cm.Batang utama berkayu dan berwarna coklat kehijauan.Pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi umur 30 hari setelah tanam (HST).Pada setiap ketiak daun akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10 HST. Namun, tunas-tunas ini harus dihilangkan (dirempel) sampai batang utama menghasilkan bunga pertama tepat diantara cabang primer.Cabang primer inilah yang terus dipelihara dan tidak dirempel sehingga bentuk percabangan dari batang utama ke cabang primer berbentuk huruf “Y”,demikian pula antara cabang primer ke cabang sekunder.

Dilihat dari pertumbuhannya, pertambahan panjang tanaman cabai diakibatkan oleh pertumbuhan kuncup ketiak daun secara terus-menerus.Pertambahan semacam ini disebut pertumbuhan simpodial.Cabang sekunder akan membentuk percabangan tersier dan seterusnya.Pada akhirnya terdapat kira-kira 7-15 cabang per tanaman (tergantung varietas)apabila dihitung dari awal percabangan untuk tahapan pembungaan I.Apabila tanaman masih sehat dan dipelihara sampai pembentukan bunga tahap II, percabangan dapat mencapai 21-23 cabang.


3.Daun
Daun cabai hibrida berwarna hijau muda sampai hijau gelap tergantung varietasnya.Daun ditopang oleh tangkai daun.Tulang daun berbentuk menyirip.Secara keseluruhan bentuk daun cabai hibrida adalah lonjong dengan ujung daun meruncing.

4.Bunga dan Buah
Seperti umumnya suku solanaceae, bunga cabai hibrida berbentuk seperti terompet (hypocrateriformis).Bunga cabai hibrida tergolong bunga yang lengkap (completus) karena terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum).Alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) pada cabai hibrida terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus).Bunga cabai hibrida biasanya menggantung, terdiri dari 6 helai kelopak bunga berwarna kehijauan dan 5 helai mahkota bunga berwarna putih.Bunga keluar dari ketiak-ketiak daun.

Tangkai putik berwarna putih dengan kepala putik berwarna kuning kehijauan.Dalam satubunga terdapat 1 putik dan enam benang sari.Tangkai sari berwarna putih dengan kelapa sari berwarna biru keunguan.Setelah terjadi penyerbukan akan terjadi pembuahan.Pada saat pembentukan buah,mahkota bunga rontok tetapi kelopak bunga tetap menempel pada buah.

Bentuk buah bervariasi mulai dari yang panjang lurus, mata kail (lurus dengan ujung agak melengkung), sampai melintir.Varietas cabai yang panjang lurus seperti Hero, Amando, Hot Chili, Red Beauty, Long Chili, Passion, dan Hot Chili.Varietas cabai yang melintir contohnya cabai keriting hibrida Hybrid TM-999, cabai semi keriting Ever-Flavor (462), dan  Hybrid TM-888.Panjang buah berkisar antara 9-18 cm tergantung pada varietas.

C.    Tujuan Praktikum
1.      Untuk mengetahui cara bercocok tanam Cabe dan yang baik dan benar.
2.      Supaya mengetahui faktor-faktor apa saja dan bagaimana faktor-fktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman Cabe, baik itu faktor luar maupun faktor dari dalam tanaman itu sendiri.
3.      Agar memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bercocok tanam mengenai tanaman Cabe.


II.BAHAN DAN METODE

A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini di laksanakan di Kebun Percontohan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Km 11, Kelurahan simpang tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kotamadya Pekanbaru. Waktu praktikum di laksanakan selama tiga bulan yang di mulai dari tanggal 04 Maret 2009.  

B.     Bahan dan Alat
Bahan – bahan yang di gunakan dalam pelaksanaan paraktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Bibit Cabe
2.      Pupuk NPK
3.      Pupuk KCL
4.      Pupuk Hantu
5.      Pupuk Kandang
           
Sedangkan alat yang di gunakan adalah :
1.      Cangkul
2.      Sabit
3.      Garu

Keterangan:
  1. Cangkul digunakan untuk mengolah lahan yang akan digunakan untuk menanam cabe
  2. Sabit digunakan untuk membersihkan lahan dari gulma-gulma yang ada di lahan yang digunakan untuk menanam cabe
  3. Garu digunakan untuk membuang akar-akar yang ada di lahan yang digunakan untuk menanam cabe

               Rumput yang sudah dibersihkan diletakkan di atas lahan, kemudian rumput tersebut dibakar di atas lahan yang akan ditanam cabe yang abunya atau sisa pembakarannya digunakan sebagai pupuk kompos

B.                       Penyiapan Lahan
·                           Lahan yang disiapkan dengan ukuran panjang 15 m dan lebar  3m
·                           Tanah digemburkan setelah itu diberikan pupuk kandang
·                           Tanah dibiarkan beberapa hari untuk mematikan kuman-kuman yang ada di tanah

Lahan yang sudah siap kemudian di berikan mulsa agar gulma yang ada di lahan tidak dapat tumbuh agar lebih menghemat waktu.

C.                      Pembibitan
Benih cabe yang sudah ada di tanaman di polybag, kemudian di letakan di tempat yang sudah di sediakan, dan bibit yany sudah di tanam di biarkan beberapa hari dan di siram sampai tumbuh dan siap untuk di pindahkan ke lahan tanam.

D.                      Penanaman
Penanaman di lakukan dengan cara membuat lubang pada areal yang akan di tanami tanaman tsb. Kemudian bibit yang sudah ada di pindahkan dalam lobang yang sudah di sediakan. Polybag yang masih melekat di lepas dari bibit cabe, kemudian tanaman siap untuk di tanam
Setelah tanaman cabe di tanam maka tanaman tersebut  di siram agar penguapan yang di lakukan tanaman tersebut dapat di atasi, mulsa harus di pasang pada sing hari karena mulsa dapat menyiman panas yang baik.
Mulsa pun di pasang harus secara ketat dan tidak boleh longgar, karena apabila longgar maka akan membuat gulma dapat hidup pada lahan yang akan di tanam tanaman cabe.
Sampe cabe :

No
Tinggi tanaman( cm)
Jumlah cabang primer
Jumlah skunder
1
29
2
7
2
29
2
8
3
26
2
6
4
28
2
7
5
24
2
7


E.                 waktu penanaman
penanaman di lakukan pada bulan 3 sampai Akhir bulan 6.tempat lahan pertanian uit
                                                                                                              
F.                  Perawatan / pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara pembersihan gulma-gulma yang tumbuh disekitar tanaman cabe, dilakukan penyiraman setiap hari pagi dan sore. Kemudian, dilakukan pembuangan daun yang tidak berguna agar tanaman cabe tidak melakukan penguapan yang besar karena apabila daun yang tidak berguna tidak dibuang akan menimbulkan penguapan yang terlalu besar sehingga akan membuat tanaman layu dan berakibat mati. Yang pertama di lakukan dalam perawatan adalah.
·         Pembuangan gulma
·         Penyiraman
·         Pemberian pupuk
·         Peninggian bedengan

Pada bagian bedengan jangan di cangkul karena akan membuat tanah longsor, sehingga bedengan yang banyak rumputnya cukup di babat saja rumputnya, agar bedengan tidak rontok

G.                Pemupukan
Pupuk yang digunakan
·                     NPK
·                     KCL
·                     Pupuk Hantu
·                     Pupuk Kandang

Pupuk pertama yang digunakan adalah pupuk kandang. Karena pupuk kandang akan membuat tanah menjadi subur sehingga tanaman yang ditanam akan menjadi subur, sedangkan pupun NPK digunakan untuk merangsang pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah.

Tabel pemberian pupuk pada lahan cabe:

Pupuk yang di gunakan
Waktu pemupukan
Banyaknya pupuk yang di gunakan
Pupuk kandang
Setelah pembersihan lahan
Satu karung kecil

Pupuk hantu
Tanaman berumur 3 minggu
3 genggam
pupuk Npk
Pada saat tanaman berumur 4 minggu
5 ml untuk  1 tanaman
Pupuk kcl

Tanaman berumur 5 minggu
2,5 ons

H.                Pemasangan Jaring
Jaring hama dipasang sebanyak tiga buah diberi air sedikit dan disuntuikkan petrogenol untuk menangkap hama lalat buah. Lalat buah pelu di basmi karena lalat buah merupakan hama penggangu yang berbaha bagi tanaman, lalat buah dapat menyebakan gagal panen pada tanaman. 

                                             PRATIKUM II
        JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

I.     PENDAHULUAN


A.                LATAR BELAKANG

Jagung  Manis (Zea mays saccharata)  adalah salah satu tanaman pangan yang telah lama diusahakan di Indonesia karena jagung mempunyai peranan cukup besar dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Komoditi tersebut merupakan sumber protein nabati yang efesien.

               Selain itu jagung manis merupakan jenis tanaman yang disukai dan selalu di pergunakan oleh masyarakat sebagai bahan masakan. Sehingga pasokan untuk kebutuhan jagung harus senantiasa tersedia untuk konsumsi masyarakat. Akan tetapi jagunng tidak digunakan sebagai makanan pokok di Indonesia karena kadar lisin dan tryptopan sangat rendah. Jika dikonsumsi sangat banyak akan menimbulkan penyakit radang tenggorakn (pellagra).Adapun tanaman jagung ini biasanya digunakan sebagai bahan olahan makanan ringan
                Tanaman jagung manis banhyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan ringan dan campuran dalam masakan. Oleh karena itu tanaman jagung dapat dikategorikan sebagai tanaman yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Tanaman yang nilai ekonominya tinggi, biasanya berisiko kegagalan dari tanaman tersebut juga tinggi. Sehingga dalam budidaya tanaman ini diperlukan tindakan budaya tepat.
               Untuk itu pada pratikum kali ini dilakukan penanaman jagung guna mengetahui tindakan budaya yang tepat hingga mampu berproduksi sebagaimana mestinya. Selain itu juga diperlukan pengendalian hama dan penyakit.


B.                       TUJUAN PRAKTIKUM

1.      Agar memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk bercocok tanam mengenai tanaman tanaman jagung sehingga dapat bercocok tanam jagung yang baik dan benar.
2.      Supaya mengetahui faktor-faktor apa saja dan bagaimana faktor-fktor tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung manis, baik itu faktor luar maupun faktor dari dalam tanaman itu sendiri.

II.  PELAKSANAAN PRATIKUM

A.  Tempat dan waktu
    Praktikum ini di laksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution Km 11, Kelurahan simpang tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kotamadya Pekanbaru. Waktu praktikum di laksanakan selama dua bulan yang di mulai dari tanggal 04 Maret 2009.

B.  Bahan dan Alat
   Bahan – bahan yang di gunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Benih jagung manis (Sweet Boy)
2.      Pupuk NPK
Sedangkan alat – alat yang di gunakan adalah sebagai berikut :
1.      Gembor
2.      Cangkul
3.      Garu
4.      Meteran
5.      Alat tulis

C.                      Pelaksanaan Praktikum
1.            Pengerjaan lahan
               Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah mencangkul tanah dengan tujuan membalik dan menggemburkan tanah. Kemudian tanah digaru dan batu, bongkahan tanah dan sisa gulma dibersihkan. Sisa gulma yang telah dipisahkan dibakar di atas bedengan. Setelah itu dibentuk bedengan dengan  ukuran 5 x 5 m. Selanjutnya pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ukuran 40 x 60 cm .

2.            Pemberian pupuk kandang dan pupuk dasar.
               Pupuk kandang  yang sudah  matang diberikan pada setiap bedengan setelah dilakukan pengolahan tanah. Masing – masing bedengan diberikan 1 karung pupuk kandang. Bersamaan dengan penanaman diberikan pupuk NPK.

3.            Penanaman
               Penanaman jagung dilakukan secara serentak. Penanaman dilakukan dengan  cara tugal dengan kedalaman tugal 5 cm  dengan jumlah 1benih  per lubang tanam. Penyisipan dilakukan seminggu setelah tanam, terhadap benih yang tidak tumbuh.

4.            Pemupukan
               Pada tanaman jagung pemupukan pertama diberikan NPK bersamaan dengan waktu penanaman. Pada saat tanaman berumur 30 hari dilakukan pemberian pupuk NPK kedua kalinya .


5.             Pemeliharaan
a.         Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi kelembaban tanah. Hal ini menyangkut ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman. Apabila di rasa kurang air perlu dilakukan penyiraman. Akan tetapi penyiraman biasanya dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
b.  Penyiangan
Penyiangan akan dilakukan dengan memperhatikan jumlah populasi gulma, apabila sudah berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman barulah dilakukan penyiangan.
c.  Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap bibit tanaman yang rusak ataupun mati.

6.            Pengendalian Hama, Penyakit, dan Gulma
               Untuk melakukan pengendalian terhadap hama dan penyakit biasa dilakukan upaya preventif berupa tindakan – tindakan agronomis. Selanjutnya pengendalian dilakukan sesuai dengan materi praktikum
a.      Hama yang menyerang :
·         Semut menyerang jagung saat penanaman, pengendalian dilakukan dengan memberikan furadan.
·         Lalat Buah menyerang jagung, pengendalian dilakukan dengan peyemprotan Petrogenol.
b.      Penyakit yang menyerang tidak ada
c.       Untuk gulma, pengendalian dilakukan secara mekanis yaitu dengan menyiang tanaman menggunakan tangan dan menggunakan cangkul.

III.   HASIL DAN PEMBAHASAN

A.                       Jumlah Daun
Minggu
Pengamatan
JUMLAH DAUN
1
2
3
4
5
Minggu 1
4
4
3
3
3
Minggu 2
5
6
5
5
6
Minggu 3
7
8
7
7
7
Minggu 4
8
9
9
8
8
Minggu 5
10
10
11
10
10
Minggu 6
12
13
15
14
14
Minggu 7
15
15
16
15
15
Minggu 8
18
19
18
17
17


Berdasarkan data pengamatan  jumlah  daun  tanaman jagung dapat diketahui bahwa rata – rata tanaman jagung pada praktikum ini memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik. Hal ini berarati tanaman jagung maksimal, dikarenakan tindakan agronomi yang sesuai dan terpenuhnya kebutuhan hara makro dan mikro. Jumlah pupuk dan waktu pemupukan yang tepat memberikan pengaruh yang positif terhadap pertambahan jumlah daun. Selain itu hal ini juga disebabkan pengaruh faktor lingkungan seperti curah hujan dan intensitas cahaya yang baik selama praktikum.
  
B.                       Tinggi Tanaman ( cm )

Minggu
Pengamatan
Tinggi tanaman (cm)
1
2
3
4
5
Minggu 1
20
20
15
16
14
Minggu 2
40
43
34
36
32
Minggu 3
73
75
70
72
69
Minggu 4
103
95
113
100
108
Minggu 5
175
160
185
170
179
Minggu 6
215
197
211
200
205
Minggu 7
225
209
230
237
232
Minggu 8
235
242
250
252
248

Berdasarkan data pengamatan tinggi tanaman jagung dapat diketahui bahwa rata – rata tanaman jagung pada praktikum ini memiliki pertumbuhan tinggi yang baik. Hal ini berarati pertumbuhan vegetatif dari tanaman jagung maksimal, dikarenakan tindakan agronomi yang sesuai dan terpenuhnya kebutuhan hara makro dan mikro. Jumlah pupuk dan waktu pemupukan yang tepat memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan tinggi tanaman jagung.

  
IV.    PENUTUP

A.                       Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian praktikum dan pengamatan selama melaksanakan praktikum Dasar – dasar perlintan adalah :

Tanaman jagung yang kita tanam harus di rawat dengan baik agar pertumbuhanya sesuai dengan yang kita inginkan,karena tanaman jagung merupakan tanaman yangb rentan akibat hama dan penyakit maka kita harus menjaga dan merawatnya dengan baik,agar tidak di serang hama dan mati.

Pemberian pestisida sangat penting karena akan menjaga dari serangan hama dan penyakit  beberapa hama dan penyakit dapat menyebabkan tanaman tersebut mati dan mengakibatkan gagal panen,perawatan di lakukan berkala karena akan melindungi dari serangan hama yang akan menyerang tanaman kita

Tumbuhan sama halnya dengan manusia,kita harus merawat dan melindungi tanaman karena dengan perawatan dan perlindungan yang baik maka akan mendapatkan hasil yang baik pula

B.                    Saran
Setelah melaksanakan serangkaian praktikum dan pengamatan  yang dilakukan selama  praktikum Dasar – dasar perlintan  maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
1.      Agar pada praktikum selanjutnya diterapkan praktikum dengan menguji metode-metode bertanam tanaman pangan yang baru.
2.      Supaya pada praktikum selanjutnya komunikasi dan koordinasi antara dosen, asisten dan mahasiswa lebih baik lagi agar hasil praktikum maksimum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar