Minggu, 22 Agustus 2010

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI - BAHAN KULIAH

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI

Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa.

Produsen adalah orang atau badan ataupun lembaga lain yang menghasilkan produk.

Produktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang sesungguhnya dengan hasil kegiatan yang seharusnya.

Luas/Volume Produksi adalah kapasitas yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dapat diukur dengan kapasitas mesin, penyerapan bahan baku, jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja, jumlah jam mesin dan unit keluaran.

Bill of Material adalah daftar dari seluruh bahan baku, bahan lain, onderdil dan komponen untuk memproduksi dalam perusahaan.

Job Lot Shop adalah perusahaan yang akan berproduksi atau pesanan yang masuk dalam perusahaan.

Moss Production Shop adalah perusahan-perusahaan yang berproduksi untuk persediaan atau untuk pasar. Produksi tidak konstan, kadang bertambah, kadang berkurang.

Luas/Volume Perusahaan adalah kapasitas yang tersedia atau terpasang dalam suatu perusahaan.

Perencanaan adalah serangkaian keputusan yang diambil sekarang untuk dikerjakan pada waktu yang akan datang.

Faktor - Faktor Produksi :
1. Alam (lahan)
2. Modal
3. Tenaga kerja
4. Teknologi (skill)

Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.

Macam - Macam Wujud Proses Produksi :
1. Proses kimia : adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk : adalah proses produksi dengan merubah bentuk.
3. Proses asembling : adalah proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi produk akhir.
4. Proses transportasi : adalah proses produksi menciptakan perpindahan barang.
5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses produksi berupa penyiapan data informasi yang
    diperlukan.

Jenis - Jenis Proses Produksi :
1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari
    bahan baku sampai menjadi barang jadi.
2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak
    dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Perencanaan sistem produksi
Sistem pengendalian produksi
Sistem informasi produksi
● Perencanaan produksi
● Pengendalian proses produksi
● Struktur organisasi
● Perencanaan lokasi produksi
● Pengendalian bahan baku
● Produksi atas dasar pesanan
● Perencanaan letak fasilitas produksi
● Pengendalian tenaga kerja
● Produksi untuk persediaan
● Perencanaan lingkungan kerja
● Pengendalian biaya produksi

● Perencanaan standar produksi
● Pengendalian kualitas pemeliharaan


Definisi Manajemen Produksi
1. Oleh Agus Ahyari :
    Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.
2. Oleh Sukanto :
    Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.

Tujuan Manajemen Produksi
Adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Penelitian Produksi
Adalah penelitian tentang produk apa dan bagaimana yang disukai konsumen.

Pengembangan Produksi
Adalah penelitian terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan lebih lanjut agar mempunyai kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai konsumen.

Liniear Programming
Adalah salah satu cara atau metode untuk menentukan kombinasi produksi yang paling optimal. Problem yang dapat diselesaikan terbatas pada problem yang mempunyai batasan liniear, serta mempunyai fungsi yang lancar.

Luas/Volume Produksi
Adalah jumlah atau volume output yang seharusnya diproduksi oleh suatu perusahaan dalam suatu periode.

Akibat Luas/Volume Produksi :
1. Luas/Volume/Volume produksi yang terlalu besar berakibat biaya yang besar dan investasi yang besar pula.
2. Luas/Volume/Volume produksi yang terlalu kecil berakibat tidak dapatnya perusahaan memenuhi permintaan pasar.

Luas/Volume Perusahaan Dapat Diukur Dengan :
1. Bahan dasar yang digunakan
2. Barang yang dihasilkan
3. Peralatan yang digunakan
4. Jumlah pegawai yang dipekerjakan

Hubungan Luas/Volume Produksi Dengan Biaya
1. Biaya variabel : adalah biaya yang berubah-ubah tergantung volume produksi.
    a. Biaya variabrl progresif
    b. Biaya variabel proporsional
    c. Biaya variabel regresif
2. Biaya tetap : adalah biaya yang tidak terpengaruh dengan perubahan volume produksi.
3. Biaya persatuan : adalah biaya total dibagi jumlah barang yang diproduksi.
    Semakin besar jumlah yang diproduksi maka biaya persatuan makin kecil, dan begitu sebaliknya.

Kendala Dalam Mencapai Luas/Volume Produksi Maksimal
1. Faktor tidak dapat dibagi-bagi alat produksi tahan lama
2. Berlakunya hukum hasil yang bertambah dan berkurang
3. Berlakunya hukum guna batas yang berkurang

Penentuan Luas/Volume Produksi
1. Pendekatan konsep MC dan MR
    a. Marginal cost adalah tambahan ongkos sebagai akibat dari adanya tambahan satuan produk.
    b. Marginal revenue adalah tambahan penghasilan sebagai akibat tambahan satuan produk.
    Perbandingan antara besarnya tambahan biaya MC dengan tambahan penghasilan MR dapat membantu
    menentukan Luas/Volume produksi yang paling menguntungkan.
2. Pendekatan konsep BEP
    Dalam konsep ini terdapat hubungan volume produksi, biaya dan laba.
3. Metode simplek
    Adalah metode untuk menentukan kombinasi dua atau lebih barang yang dihasilkan perusahaan agar
    keuntungan maksimal.

Faktor - Faktor Yang Membatasi Luas/Volume Produksi
1. Kapasitas mesin
2. Bahan dasar
3. Uang kas yang tersedia
4.  Permintaan

Pola Produksi

Pola Produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani penjualan.

Macam - Macam Pola Produksi
1. Pola produksi konstan atai horizontal : adalah dimana jumlah yang diproduksi setiap periode tetap sama.
2. Pola produksi bergelombang : adalah jumlah yang diproduksi setiap periode tidak sama mengikuti perubahan
    tingkat penjualan dalam perusahaan.
3. Pola produksi moderat : adalah gelombang produksi tidak tajam, sehingga mendekati konstan.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pola Produksi
1. Pola penjualan
2. Pola biaya ;
    a. biaya perputaran tenaga kerja
    b. biaya simpan
    c. biaya lembur
    d. biaya subkontrak
3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi.

Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Lingkungan masyarakat
2. Sumber alam
3. Tenaga kerja
4. Transportasi
5. Pembangkit tenaga listrik
6. Tanah untuk ekspansi

Metode Pemilihan Lokasi Pabrik
1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah untuk pabrik sehubungan
    dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan
    daerah satu dengan daerah lain.
2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang berbeda dapat menciptakan
    hubungan antara biaya dan volume produksi yang berlaku bagi masing-masing lokasi.
3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang menyangkut pengiriman barang,
    dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Tujuan transportasi adalah dari mana dan berapa jumlah yang harus didistribusikan pada masing-masing lokasi, sehingga biaya distribusi minimum.

Perencanaan Layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.

Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.

Layout Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :
1. Adanya perubahan desain produk
2. Adanya produk baru
3. adanya perubahan volume permintaan
4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan
5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman
6. Penghematan biaya
7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi
8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar

Kriteria Penyusunan Layout :
1. Jarak angkut yang minimum
2. Penggunaan ruang yang efektif
3. Keselamatan barang-barang yang diangkut
4. Fleksibel
5. Kemungkinan ekspansi masa depan
6. Biaya diusahakan serendah mungkin
7. Aliran material yang baik

Langkah-Langkah Perencanaan Layout :
1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram blok daripada layout.

Klasifikasi Perencanaan Layout
1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi
4. Pembangunan pabrik baru

Macam - Macam Layout
1. Produk layout
    adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
2. Proses layout
    Adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan
    ditempatkan dalam ruang tertentu.
3. Fixed position (layout kelompok)
    Adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
4.  Material handling
    Adalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.



Lima Pelaku Makro - Ekonomi Makro

Lima Pelaku Makro

Dalam teori makro kita menggolongkan orang-orang atau lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ekonomi menjadi lima kelompok besar, yaitu:
  • Rumah Tangga
  • Produsen
  • Pemerintah
  • Lembaga-lembaga keuangan
  • Negara asing
Dari kelima kelompok pelaku ini serta kaitannya dengan keempat pasar diatas bias digambarkan sebagai berikut:

Keterangan Gambar:

  • Aliran permintaan
  • Aliran penawaran
  • Aliran tidak lewat pasar

Permintaan
  • Pengeluaran konsumsi oleh Rumah Tangga.
  • Belanja barang oleh Pemerintah.
  • Investasi oleh Perusahaan.
  • Ekspor keluar negeri.
  • Kebutuhan tenaga kerja oleh Pemerintah.
  • Kebutuhan tenaga kerja oleh Perusahaan.
  • Kebutuhan uang tunai dan kredit.
  • Kebutuhan Rumah Tangga akan uang tunai.
  • Kebutuhan perusahaan-perusahaan asing akan rupiah.


Penawaran
  • Hasil produksi dalam negeri
  • Impor dari luar negeri
  • Tenaga kerja yang disediakan oleh Rumah Tangga.
  • Suplai uang kartal.
  • Tabungan Rumah Tangga.
  • Suplai uang giral.
  • Suplai dana luar negeri

Kelompok Rumah Tangga melakukan kegiatan- kegiatan pokok berupa:

  • Menerima penghasilan dari para produsen dari “penjualan” tenaga kerja mereka (upah), deviden, dan dari menyewakan tanah hak milik mereka (tidak terlihat dalam gambar);
  • Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan mereka;
  • Membelanjakan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen);
  • Menyisihkan sisa dari penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga keuangan;
  • Membayar pajak kepada pemerintah;
  • Masuk dalam pasar uang sebagai peminta “peminta” (demanders) karena kebutuhan mereka akan uang tunai untuk misalnya transaksi sehari-hari.

Kelompok  produsen melakukan kegiatan-kegiatan pokok berupa:
  • Memproduksikan dan menjual barang-barang/jasa-jasa (yaitu sebagai supplier di pasar barang);
  • Menyewa/menggunakan fakror-faktor produksi yang dimilki oleh kelompok rumah tangga untuk proses produksi;
  • Menentukan pembelian barang-barang modal dan stok barang-barang lain (selaku investor masuk dalam pasar barang sebagai peminta atau demander);
  • Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka (sebagai demander dipasar uang);
  1. Membayar pajak

Kelompok Lembaga Keuangan mencakup semua bank-bank dan lembaga-lembaga keuangan lainnya kecuali bank sentral (Bank Indonesia). Kegiatan mereka berupa:
  • Menerima simpanan/deposito dari rumah tangga;
  • Menyediakan kredit dan uang giral (sebagi supplier dalam pasar uang);

Pemerintah (termasuk di dalamnya bank sentral) melakukan kegiatan berupa:
  • Menarik pajak langsung dan tak langsung
  • Membelanjakan penerimaan Negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah (sebagai demander dipasar barang);
  • Meminjam uang dari luar negeri;
  • Menyewa tenaga kerja (sebagai demander dipasar tenaga kerja);
  • Menyedikan kebutuhan uang (kartal) bagi masyarakat (sebagai supplier dipasar uang).

Negara Asing:
  • Menyediakan kebutuhan barang impor (sebagai supplier dipasar barang);
  • Membeli hasil-hasil ekspor kita (sebagai demander dipsar barang);
  • Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta dalam negeri;
  • Membeli dari pasar  ntuk kebutuhan cabang perusahaannya di Indonesia (sebagai investor);
  • Masuk kedalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri (sebagai supplier dana) dan sebagai peminta kredit dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia (demander akan dana).

Inflasi Year on Year

Inflasi Year on Year

INFLASI BULANAN TERHADAP BULAN YANG SAMA TAHUN SEBELUMNYA
(YEAR ON YEAR)  KOTA PEKANBARU
2005-2009
(%)
BULAN
2005
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jan
9,60
15,99
8,60
6,52
 8,23
Feb
9,03
15,56
9,16
7,06 
 8,31
Mar
10,60
14,80
9,42
8,02
 6,99
Apr
9,64
14,13
8,52
8,78 

Mei
7,46
15,27
14,84
9,98 

Jun
7,06
15,67
6,83
 9,89*)

Jul
7,59
14,55
6,87
 10,71

Agst
8,60
14,06
6,47
11,73 

Sep
8,76
13,75
7,58
11,74

Okt
17,66
4,23
8,86
 11,17

Nov
19,43
3,19
8,22
 10,45

Des
17,10
6,32
7,53
 9,02

 *) Mulai bulan Juni 2008 tahun dasar penghitungan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan tahun dasar 2007=100 (sebelumnya 2002 = 100)

INFLASI BULANAN KOTA PEKANBARU
2005-2009
(%)
BULAN
2005
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jan
1,52
0,56
2,72
1,76
0,81
Feb
0,20
0,29
0,79
1,30
0,12
Mar
1,41
-0,11
0,13
1,03
-0,45
Apr
0,50
-0,09
-0,91
-0,21 
-0,54
Mei
1,75
0,24
-0,58
 0,51

Jun
0,39
0,73
0,35
 2,46*)

Jul
1,42
0,44
0,47
1,32 

Agst
1,15
0,72
0,35
1,21 

Sep
0,32
0,05
1,09
0,61

Okt
8,73
-0,37
0,81
 0,48

Nov
2,47
1,45
0,85
 0,10

Des
-0,74
2,27
1,61
-0,03

 *) Mulai bulan Juni 2008 tahun dasar penghitungan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan tahun dasar 2007=100 (sebelumnya 2002 = 100)
INFLASI KUMULATIF BULANAN KOTA PEKANBARU
2005-2009
(%)
BULAN
2005
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jan
1,52
0,56
2,72
1,76
0,81 
Feb
1,32
0,85
3,54
3,09
0,93 
Mar
2,75
0,73
3,67
4,15
0,48
Apr
3,27
0,64
2,73
 3,93

Mei
2,49
0,89
2,13
  4,46 

Jun
2,89
1,63
2,61
5,09*)

Jul
4,35
2,08
2,96
6,48 

Agst
5,55
2,81
4,09
7,77

Sep
5,89
2,86
4,09
 8,42

Okt
15,13
2,48
4,93
8,95

Nov
17,97
3,96
5,82
 9,05

Des
17,10
6,32
7,53
 9,02

 *) Mulai bulan Juni 2008 tahun dasar penghitungan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan tahun dasar 2007=100 (sebelumnya 2002 = 100)
INDEKS HARGA KONSUMEN
BULANAN KOTA PEKANBARU
2005-2008
BULAN
2005
2006
2007
2008
2009
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Jan
123,94
143,76
156,13
166,31
 113,76
Feb
123,69
144,17
157,37
 168,48
113,90 
Mar
125,44
144,01
157,57
 170,21
113,39
Apr
126,07
143,88
156,14
 169,85

Mei
125,12
144,23
155,23
 170,72

Jun
125,61
145,29
155,22
 108,78

Jul
127,39
145,93
155,95
 110,22

Agst
128,86
146,98
156,49
 111,55

Sep
129,27
147,05
158,20
 112,23

Okt
140,55
146,50
159,48
 112,77

Nov
144,02
148,62
160,84
 112,88

Des
142,96
151,99
163,43
 112,85

  *) Mulai bulan Juni 2008 tahun dasar penghitungan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan tahun dasar 2007=100 (sebelumnya 2002 = 100)